Baru saja ada
kabar larangan penggunaan Bitcoin dalam transaksi, tiba-tiba media-media besar
Indonesia, Viva.com misalnya melansir bahwa 5 bank besar di Indonesia akan terapkan
Blockhain. Apakah hal ini merupakan indikasi angin segar diterimanya Bitcoin di
masa mendatang
?
Setelah beberapa
hari lalu para bitcoiners terlibat diskusi hangat tentang larangan transaksi
pembayaran menggunakan Bitcoin, kini mereka pun kembali berdiskusi. Sebagian
bersemangat dengan adanya kabar tersebut. Kalau Blockchain sebagai teknologi
yang identik dengan Bitcoin diterapkan oleh bank-bank besar, bukan tidak
mungkin selanjutnya mata uang digital tersebut akan diterima. Namun benarkah
demikian
? Simak ulasannya berikut ini.
Antara Teknologi
Blockchain dan Bitcoin
Sebelum lebih
jauh menbahas kemungkinan dan harapan di atas, sebaiknya perlu tahu kaitan Bitcoin
dan Blockchain. Blockchain menurut Utuh Wibowo (http://journey.utuhwibowo.com/post/160382788151/blockchain-technology
) adalah:
Teknologi
pencatatan transaksi terintegrasi dengan teknologi modern, dimana memiliki kode
unik yang tak bisa dirubah (kekal) yang merevolusi cara kerja internet,
perbankan dan hal-hal lainnya.
Ilustrasi gampangnya, saat Anda beli barang di toko
menggunakan kartu debit, pihak toko akan percaya bahwa saldo dari rekening Anda
masuk ke rekening pihak toko. Dalam transaksi ini ada campur tangan pihak
ketiga yakni bank yang menghubungkan transaksi menggunakan kartu debit tadi.
Nah, kalau terjadi kerusakan sistem di bank tersebut, maka transaksi Anda akan
terdampak masalah.
Sedangkan dalam
teknologi Blockchain, transfer data terjadi antar jaringan tanpa mengandalkan
server atau pusat data tertentu. Selain itu sistem Blockchain yang terbuka
membuat siapapun bisa melihat data transaksi yang terjadi. Jika digambarkan
dalam transaksi Bitcoin, ketika Anda membeli Bitcoin dari penjual A, maka
sistem blockchain akan menyebarkan informasi catatan transaksi ke seluruh
jaringan komputer pengguna bahwa bitcoin A sudah menjadi milik Anda.
Sedangkan Bitcoin
adalah salah satu produk dari sistem Blockchain. Menurut Co founder Block Tech
Steven Suhadi (CNN, 6/12/2017) blockchain adalah seperti sistem Android yang mana
aplikasi dapat berjalan dengan sistem
tersebut. Dan Bitcoin hanya merupakan satu aplikasi yang berjalan di atas sistem
blockchain.
Kalau Blockchain
sering dikaitkan bahkan identik dengan Bitcoin, itu karena sistem ini
dikenalkan oleh sosok Satoshi Nakamoto saat mengenalkan Bitcoin. Bitcoin juga
menjadi mata uang digital pertama yang menggunakan sistem ini.
Jadi, sudah tahu
bedanya kan
? Blockchain adalah sistem, sedang Bitcoin adalah
produk atau aplikasi yang berjalan menggunakan sistem tersebut.
Bank di
Indonesia Akan Terapkan Blockchain, Pemerintah Mendukung
Sampai disini
akan semakin jelas bahwa apa yang dimaksud dengan penerapan Blockchain oleh 5
bank besar tidak ada keterkaitan dengan Bitcoin. Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank
Danamon dan Bank Permata melirik keunggulan sistem blockchain ini. Mereka akan
bekerja sama dengan bekerjasama dengan raksasa teknologi dari Amerika, IBM.
Seperti
dikatakan Senior Vice President of IBM Industry Platforms, Bridget van
Kralingen (Viva, 8/12/2017) IBM Blockchain akan membatu industri keuangan agar
lebih cepat proses transaksi keuangan, mengurangi komplektisitas transaksi, sampai dengan menekan biaya operasional.
0 komentar
EmoticonEmoticon