Pertanyaan
dalam judul di atas tidaklah berlebihan. Seperti diketahui bersama bahwa
perekonomian Indonesia akhir-akhir ini memang sedang bergerak ke arah positif
namun terbilang lambat. Dilansir dari Tribun (28/12/2017) di tahun 2017
perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,02 persen, terhitung
lebih stabil 3 persen saja dari tahun 2016. Jika dilegalkan apakah Bitcoin
mampu membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia ?
Sebagai
perbandingan, negara Jepang telah melegalkan Bitcoin sejak April 2017. Mengutip
dari Finance Detik (03/01/2018) menurut satu riset yang dilakukan Nomura
Instinet, pertumbuhan ekonomi
Jepang akan terdorong dengan Bitcoin. Dalam laporannya, Nomura memperkirakan
masih ada keuntungan besar yang belum terealisasikan oleh para investor Bitcoin
Jepang di awal 2017. Diperkirakan pula belanja masyarakat Jepang bisa meningkat
hingga 23,2 miliar Yen sampai 96 miliar Yen.
"Kami memperkirakan ada potensi dorongan
terhadap produk domestik bruto (PDB) riil pada kuartal tahunan sekitar
0,3%," ungkap laporan
tersebut seperti dikutip dari
CNBC, Rabu (3/1/2018).
Pelegalan
uang Bitcoin sendiri membuat Jepang saat ini menjadi salah satu pasar uang
digital terbesar. CryptoCompare melaporkan bahwa perdagangan Bitcoin terhadap Yen telah mencapai hampir
setengahnya volume perdagangan uang digital.
Lain
halnya dengan Jepang, Korea Selatan justru melarang perdagangan Bitcoin. Bahkan
pemerintah akan bertindak tegas menutup bursa perdagangan. Januari 2018 ini
peraturan tersebut mulai dijalankan.
Lalu
bagaimana dengan Indonesia ?
Kabar
terbaru dirilis CNN (13/01/2018) pemerintah melalui Bank Indonesia telah resmi
menegaskan larangan transaksi pembayaran menggunakan Bitcoin. Dalam siaran
persnya, BI menegaskan, “Hal itu sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang No
7 Tahun 2011 tentang Mata Uang yang menyatakan bahwa mata uang adalah uang yang
dikeluarkan oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan setiap transaksi yang
mempunyai tujuan pembayaran, atau kewajiban lain yang harus dipenuhi dengan
uang, atau transaksi keuangan lainnya yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia wajib menggunakan Rupiah”.
Selain
itu menurut BI peraturan ini juga berlandaskan pada PBI 18/40/PBI/2016 tentang
Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran dan PBI 19/12/PBI/2017 tentang
Penyelenggaraan Teknologi Finansial.
Larangan
ini pun didukung oleh PT. Bitcoin Indonesia. Oscar Darmawan, CEO Bitcoin
Indonesia mengaku sepaham dan setuju bahwa Bitcoin tidak boleh dijadikan alat
pembayaran yang sah di Indonesia, namun Bitcoin adalah aset digital.
Suara
Bitcoiner Dari Forum Bitcointalk
Menanggapi
pertanyaan salah satu member terkait apakah Bitcoin bisa membantu
pertumbuhan perekonomian Indonesia jika dilegalkan, begini sebagian kesimpulan
pendapat para anggota lain.
Berdasarkan jumlah pengguna Bitcoin
yang masih sangat sedikit, maka Bitcoin hanya akan membantu perekonomian
sebagian kecil masyrakat saja.
Bisa saja Bitcoin menunjang
pertumbuhan ekonomi Indonesia jika para trader Bitcoin dikenakan pajak. Namun
ini pun nampaknya juga tak seberapa, mengingat penggunanya juga sangat sedikit.
Jika Bitcoin dilegalkan, mungkin
hanya akan mengurangi sedikit pengangguran. Hal ini jika para pemilik Bitcoin
yang sudah sukses lalu membuka usaha luar jaringan (offline) sehingga memberi
peluang kerja bagi masyarakat sekitar.
Itulah
sedikit ulasan tentang kemungkinan Bitcoin mempengaruhi perkembangan
pertumbuhan perekonomian Indonesia. Mungkin akan lebih tepat seperti dikatakan
CEO Bitcoin Indonesia, bahwa Bitcoin adalah aset digital. Tinggal kini Anda
para bitcoiner setelah sukses berusaha memberikan efek positif perekonomian di
lingkungan.
1 komentar
Get all the latest pricing data for Cryptocurrencies.
ReplyEmoticonEmoticon