Search Googling

Jumat, 26 Januari 2018

Tips Menghadapi Panic Selling Bitcoin


Panic Selling adalah sebuah situasi terjadinya penjualan besar-besaran saham ataupun komoditas investasi oleh para investor dalam waktu singkat. Aksi ini lebih dipicu oleh rasa panik dan ketakutan yang berlebihan. Sama seperti pada trading forex, dalam trading Bitcoin juga ada situasi panic selling. Lantas bagaimana menghadapai situasi panic selling Bitcoin ini ? Adakah peluang di balik situasi mendebarkan tersebut ? Nah, berikut kita ulas lebih dalam.

Jenis-Jenis Panic Selling Dalam Dunia Investasi

karena pada dasarnya suasana pasar Bitcoin tak jauh beda dari pasar saham, maka tak ada salahnya saya ungkapkan beberapa jenis panic selling yang terjadi di bursa saham. Tinggal kita cocokkan apakah dalam dunia trading bitcoin ini juga terjadi. Seperti diungkapkan seorang jurnalis dan pengamat pasar modal bernama Stephen Vines, ada 4 jeni panic selling, yaitu:

1.      Phoney Panics

Phoney Panics terjadi akibat rasa ketakutan para investor karena terpengaruh isu yang belum jelas. Misalnya pada tahun 2013 saham China Airlines anjlok gara-gara isu flu burung dan wabah SARS. Padahal isu tersebut belum jelas kebenarannya.

2.      Self Induced

Self Induced terjadi karena dipicu rumor publik. Kepanikan ini bermula dari persepsi investor sendiri. Misal setelah harga saham melejit naik, si investor khawatir tiba-tiba akan anjlok. Dia lalu segera menjual sahamnya.

3.      Contagius Panics

Disebut juga kepanikan yang menular. Kepanikan jenis ini bermula dari self induced yang menjalar pada investor lain. Orang-orang yang ketularan rasa panik itu lantas menjual aset secara besar-besaran hingga harga pasaran pun jatuh.

4.      Real Panics

Inilah kepanikan yang sebenarnya. Panik yang dipicu oleh keadaan atatu peristiwa yang terjadi. Misalnuya krisis ekonomi, peristiwa teror, dan sebagainya. Panik jenis ini terjadi setelah penyebabnya benar-benar terjadi. Berbeda dari 3 kepanikan yang lain, di mana peristiwanya belum terjadi.

Jangan Mudah Terpengaruh Panic selling. Ini Tipsnya

Panic selling bisa terjadi pada siapapun, baik pemain lama ataupun pemain baru dalam dunia trading Bitcoin. Karena itu coba terapkan tip berikut ini agar Anda selamat dari kerugian.

Pertama, tetaplah tenang. Keputusan yang diambil dalam keadaan panik pasti dari pikiran yang tidak jernih. Anda harus tenang agar bisa mengambil keputusan yang tepat.

Kedua, amati pemicu kepanikan tersebut, apakah berdasar ataukah panic selling yang tak berdasar. Soalnya jenis-jenis kepanikan tak berdasar biasanya tak akan bertahan lama.

Ketiga, amati titik terendah, beli. Di sini kita manfaatkan kepanikan untuk menambah aset trading atau investasi. Dalam keadaan panik yang nampaknya tak berdasar kuat, sebaiknya jangan ikut-ikutan menjual saham atau aset seperti Bitcoin. Tapi tambah investasinya.

Keempat, amati kenaikan, jual. Kondisi panic selling biasanya berlangsung antara satu hingga tinga hari. Bagi pemain yang mengambil long time, panic selling tidak begitu berpengaruh. Namun bagi trader harian, panic selling akan sangat mempengaruhi kekhawatirannya. Nah, jika Anda termasuk trader harian, tahan diri dulu saat ada panic selling.

Tentukan pada titik berapa Anda harus segera melepas Bitcoin. Tentukan titik terendah maupun titik naiknya. Biasanya pada hari ketiga atau keempat harga mulai kembali normal. Segera jual Bitcoin yang Anda beli saat panic selling kemarin untuk memperoleh keuntungan.


Nah, itulah ulasan singkat soal langkah-langkah menghadapi panic selling. Semoga bermanfaat. Intinya jangan mudah terbawa arus kepanikan. Amati dulu agar bisa mengambil keuntungannya.

0 komentar