Panic Selling adalah sebuah situasi terjadinya penjualan
besar-besaran saham ataupun komoditas investasi oleh para investor dalam waktu
singkat. Aksi ini lebih dipicu oleh rasa panik dan ketakutan yang berlebihan.
Sama seperti pada trading forex, dalam trading Bitcoin juga ada
situasi panic selling. Lantas bagaimana menghadapai situasi panic selling
Bitcoin ini
? Adakah peluang di balik situasi mendebarkan tersebut ? Nah, berikut kita ulas lebih dalam.
Jenis-Jenis
Panic Selling Dalam Dunia Investasi
karena pada
dasarnya suasana pasar Bitcoin tak jauh beda dari pasar saham, maka tak ada
salahnya saya ungkapkan beberapa jenis panic selling yang terjadi di bursa
saham. Tinggal kita cocokkan apakah dalam dunia trading bitcoin ini juga
terjadi. Seperti diungkapkan seorang jurnalis dan pengamat pasar modal bernama
Stephen Vines, ada 4 jeni panic selling, yaitu:
1. Phoney Panics
Phoney Panics terjadi akibat rasa ketakutan para investor karena terpengaruh isu yang
belum jelas. Misalnya pada tahun 2013 saham China Airlines anjlok gara-gara isu
flu burung dan wabah SARS. Padahal isu tersebut belum jelas kebenarannya.
2. Self Induced
Self Induced terjadi karena dipicu rumor publik. Kepanikan ini bermula dari persepsi
investor sendiri. Misal setelah harga saham melejit naik, si investor khawatir
tiba-tiba akan anjlok. Dia lalu segera menjual sahamnya.
3. Contagius Panics
Disebut juga
kepanikan yang menular. Kepanikan jenis ini bermula dari self induced yang menjalar pada investor lain. Orang-orang yang
ketularan rasa panik itu lantas menjual aset secara besar-besaran hingga harga
pasaran pun jatuh.
4. Real Panics
Inilah kepanikan
yang sebenarnya. Panik yang dipicu oleh keadaan atatu peristiwa yang terjadi.
Misalnuya krisis ekonomi, peristiwa teror, dan sebagainya. Panik jenis ini
terjadi setelah penyebabnya benar-benar terjadi. Berbeda dari 3 kepanikan yang
lain, di mana peristiwanya belum terjadi.
Jangan Mudah
Terpengaruh Panic selling. Ini Tipsnya
Panic selling bisa terjadi pada siapapun, baik pemain lama ataupun
pemain baru dalam dunia trading Bitcoin. Karena itu coba terapkan tip berikut
ini agar Anda selamat dari kerugian.
Pertama,
tetaplah tenang. Keputusan yang diambil dalam keadaan panik pasti dari pikiran
yang tidak jernih. Anda harus tenang agar bisa mengambil keputusan yang tepat.
Kedua, amati
pemicu kepanikan tersebut, apakah berdasar ataukah panic selling yang
tak berdasar. Soalnya jenis-jenis kepanikan tak berdasar biasanya tak akan
bertahan lama.
Ketiga, amati
titik terendah, beli. Di sini kita manfaatkan kepanikan untuk menambah aset
trading atau investasi. Dalam keadaan panik yang nampaknya tak berdasar kuat,
sebaiknya jangan ikut-ikutan menjual saham atau aset seperti Bitcoin. Tapi
tambah investasinya.
Keempat, amati
kenaikan, jual. Kondisi panic selling biasanya berlangsung antara satu
hingga tinga hari. Bagi pemain yang mengambil long time, panic selling
tidak begitu berpengaruh. Namun bagi trader
harian, panic selling akan
sangat mempengaruhi kekhawatirannya. Nah, jika Anda termasuk trader harian,
tahan diri dulu saat ada panic selling.
Tentukan pada
titik berapa Anda harus segera melepas Bitcoin. Tentukan titik terendah maupun
titik naiknya. Biasanya pada hari ketiga atau keempat harga mulai kembali
normal. Segera jual Bitcoin yang Anda beli saat panic selling kemarin
untuk memperoleh keuntungan.
Nah, itulah
ulasan singkat soal langkah-langkah menghadapi panic selling. Semoga
bermanfaat. Intinya jangan mudah terbawa arus kepanikan. Amati dulu agar bisa
mengambil keuntungannya.
0 komentar
EmoticonEmoticon